Memahami teve stereo
Jika kita berkunjung se sebuah dealer teve, maka akan menjumpai 2 macam jenis teve stereo.
Mengenal sistim suara teve RF stereo
Didunia dikenal ada 3 macam sistim suara RF stereo, yaitu
Siaran stereo di Indonesia.
Pemancar-pemancar siaran teve di Indonesia awalnya banyak yang menggunakan sistim A2, tetapi pada perkembangannya selanjutnya hingga saat ini semuanya sudah beralih ke sistim NICAM. Jadi kalau kita masih memiliki teve stereo dengan sistim A2 misalnya maka sistim stereo tidak dapat digunakan lagi.
Kelemahan sistim NICAM dibanding sistim analog ialah masalah sensitivitas penerimaan. Pada sistim analog walaupun sinyal yang diterima lemah biasanya sistim stereo masih dapat bekerja. Pada sistim stereo NICAM jika sinyal yang diterima lemah umumya sistim stereo tidak akan bekerja dan teve otomatis akan beralih ke mono.
Kadang teve stereo timbul problem suara grok-groook-grooook........ Hal ini dapat disebabkan karena antena yang kurang bagus, sehingga menyebabkan penerimaan sering pindah-pindah antara stereo-mono dan indikator stereo nampak kedip-kedip.
Pemancar stereo NICAM di Indonesia.
Pemancar stereo NICAM menggunakan 2 buah sub-carrier untuk memancarkan sinyal suara :
Beberapa model teve ada yang dapat menerima 2 atau 3 sistim suara stereo, pesawat demikian disebut multi stereo.
Jika kita berkunjung se sebuah dealer teve, maka akan menjumpai 2 macam jenis teve stereo.
- Teve STEREO AV, merupakan jenis yang paling banyak dijual. Teve ini mempunyai fasilitas suara stereo hanya jika digunakan melalui AV INPUT, misalnya untuk dihubungkan dengan player DVD. Tetapi jika digunakan untuk menerima siaran teve hasilnya tetap mono.
- Teve RF STEREO, yaitu yang dapat menerima siaran pemancar teve stereo.
Mengenal sistim suara teve RF stereo
Didunia dikenal ada 3 macam sistim suara RF stereo, yaitu
- Sistim Amerika atau dikenal sebagai MTS (multi chanel television sound), menggunakan sistim analog dengan sistim AM (amplitudo madulasi)
- Sistim Jerman atau dikenal sebagai sistim ZWEITON atau A2, menggunakan sistim analog dengan sistim FM (frekwensi modulasi)
- Sistim Inggris atau dikenal sebagai sistim NICAM, menggunakan sistim digital yang mempunyai kualitas suara mendekati CD dan lebih unggul dibanding dengan sistim analog. Sistim ini diperkenalkan pertama kali oleh BBC pada tahun 1986.
Siaran stereo di Indonesia.
Pemancar-pemancar siaran teve di Indonesia awalnya banyak yang menggunakan sistim A2, tetapi pada perkembangannya selanjutnya hingga saat ini semuanya sudah beralih ke sistim NICAM. Jadi kalau kita masih memiliki teve stereo dengan sistim A2 misalnya maka sistim stereo tidak dapat digunakan lagi.
Kelemahan sistim NICAM dibanding sistim analog ialah masalah sensitivitas penerimaan. Pada sistim analog walaupun sinyal yang diterima lemah biasanya sistim stereo masih dapat bekerja. Pada sistim stereo NICAM jika sinyal yang diterima lemah umumya sistim stereo tidak akan bekerja dan teve otomatis akan beralih ke mono.
Kadang teve stereo timbul problem suara grok-groook-grooook........ Hal ini dapat disebabkan karena antena yang kurang bagus, sehingga menyebabkan penerimaan sering pindah-pindah antara stereo-mono dan indikator stereo nampak kedip-kedip.
Pemancar stereo NICAM di Indonesia.
Pemancar stereo NICAM menggunakan 2 buah sub-carrier untuk memancarkan sinyal suara :
- Sub-carrier suara 5.5 Mhz, digunakan untuk menyiarkan sinyal suara-mono dengan sistim FM (frekwensi modulasi) seperti pemancar teve mono pada umumnya agar teve mono tetap dapat menerima siaran.
- Sub-carrier suara 5.85 Mhz, digunakan untuk menyiarkan sinyal suara-stereo dengan sistim yang dinamakan “modulasi PSK” (phase shift keying). Sinyal stereo 2 chanel dimodulasi menjadi satu chanel sinyal digital dan dinamakan sinyal “Q-PSK”.
Beberapa model teve ada yang dapat menerima 2 atau 3 sistim suara stereo, pesawat demikian disebut multi stereo.