Revisi 01 April 2011
Yang dimaksud dengan STR pada tulisan ini misalnya adalah regulator Sanken seri STR-F/G/W dan Fairchild seri KA05Q
2. Kontrol umpan balik (pin-1)
Regulator bekerja menggunakan sistim PWM, dimana agar tegangan keluaran B+ stabil dikontrol oleh sirkit umpan balik dari tegangan keluaran B+ >>> photo-coupler >>> pin-1. Sebuah kapasitor dipasang pada pin-1 digunakan untuk mencegah agar kalau ada gangguan noise tidak mengganggu sistim kerja.
3. Soft start (pin-5)
Pada saat power dihidupkan pertama kali, maka sirkit uman balik belum bekerja karena belum ada tegangan keluaran B+. Hal ini menyebabkan arus start yang berat pada MOSFET. Untuk mencegah hal ini maka regulator diperlengkapi dengan sirkit soft start secara internal dan sebuah kapasitr filter eksternal.
Jika power suply digunakan untuk Monitor misalnya, maka frekwensi regulator perlu disinkronisasi. Sinyal sinkronisasi dari luar dapat di-inputkan lewat pin-5
4. Protektor
Regulator diperlengkapi dengan macam-macam protektor.
6. Auto start.
Regulator akan auto start secara otomatis jika mati sendiri (protek) setelah OVP atau OCP
Trobelshuting
1. Tidak dapat start.
Dapat disebabkan karena :
2. Led indikator kedip-kedip
Kalau diperiksa tegangan suply Vcc goyang-goyang. Hal ini disebabkan karena regulator hidup-mati karena OVLO kerja., regulator mati-protek dan hidup auto start secara berulang. Kalau dimatikan elko besar biasanya masih menyimpan sisa muatan.
Dapat disebabkan karena :
3. Timbul gangguan suara (noise)
Dapat disebabkan karena :
4. Saat st-by tegangan normal. Tetapi ketika power di-on-kan regulator langsung mati protek tidak ada tegangan pada bagaian sekunder. Elko besar masih menyimpan muatan.
Dapat disebabkan karena :
Catatan : Hati-hati ketika regulator tidak kerja. Karena mungkin elko besar masih menyimpan muatan ketika dimatikan.
Yang dimaksud dengan STR pada tulisan ini misalnya adalah regulator Sanken seri STR-F/G/W dan Fairchild seri KA05Q
Adalah merupakan ic Quasy Resonant Flyback (QRF) Swiching Regulator yang terdiri dari (a) kontrol IC dan (b) power MOSFET yang dikemas menjadi satu kesatuan. Regulator ini didesain sehingga hanya membutuhkan sedikit komponen luar.
Cara kerja
1. UVLO (under voltage lock out)
Regulator akan mulai bekerja jika tegangan Vcc start-up pada pin-4 mencapai 16v. Setelah power suply bekerja selanjutnya tegangan Vcc akan diganti disuply dari tanfo switching melalui sebuah diode penyearah. Pada saat sirkit telah bekerja jika tegangan Vcc kurang dari 15V, kontrol regulator akan masih tetap bekerja. regulator akan berhenti bekerja (protek) jika tegangan suply Vcc drops hingga kurang dari 11v. 2. Kontrol umpan balik (pin-1)
Regulator bekerja menggunakan sistim PWM, dimana agar tegangan keluaran B+ stabil dikontrol oleh sirkit umpan balik dari tegangan keluaran B+ >>> photo-coupler >>> pin-1. Sebuah kapasitor dipasang pada pin-1 digunakan untuk mencegah agar kalau ada gangguan noise tidak mengganggu sistim kerja.
3. Soft start (pin-5)
Pada saat power dihidupkan pertama kali, maka sirkit uman balik belum bekerja karena belum ada tegangan keluaran B+. Hal ini menyebabkan arus start yang berat pada MOSFET. Untuk mencegah hal ini maka regulator diperlengkapi dengan sirkit soft start secara internal dan sebuah kapasitr filter eksternal.
Jika power suply digunakan untuk Monitor misalnya, maka frekwensi regulator perlu disinkronisasi. Sinyal sinkronisasi dari luar dapat di-inputkan lewat pin-5
4. Protektor
Regulator diperlengkapi dengan macam-macam protektor.
- Over-current protektor (OCP) atau Over Load protektor (OLP). Misalnya jika terjadi kerusakan pada flyback atau def yoke, maka akan menyebabkan beban tegangan B+ over. Jika terjadi hal demikian maka regulator akan mati protek sehingga IC tidak rusak. Sebagai sensor over current adalah resistor dengan nilai kecil yang dipasang pada pin-2 ke ground.
- Short protektor. Jika tegangan keluaran B+ short, maka regulator akan mati protek.
- Over-voltage protektor (OVP). Regulator yang tidak diperlengkapi dengan protektor maka jika jalur umpan balik terputus dapat menyebabkan tegangan keluaran dari tanfo switching naik atau power regulator rusak.. Dengan OVP regulator akan mati protek jika tegangan suply Vcc pin-4 naik melebihi 22.5v.
- Thermal protektor. Regulator akan berhenti bekerja jika temperatur mencapai 140 derajat celcius.
6. Auto start.
Regulator akan auto start secara otomatis jika mati sendiri (protek) setelah OVP atau OCP
Trobelshuting
1. Tidak dapat start.
Dapat disebabkan karena :
- Tidak ada tegangan suply start-up Vcc atau tegangan kurang dari 16v
- Elko filter tegangan suply Vcc kering.
2. Led indikator kedip-kedip
Kalau diperiksa tegangan suply Vcc goyang-goyang. Hal ini disebabkan karena regulator hidup-mati karena OVLO kerja., regulator mati-protek dan hidup auto start secara berulang. Kalau dimatikan elko besar biasanya masih menyimpan sisa muatan.
Dapat disebabkan karena :
| men-triger UVLO |
| men-triger OLP |
| menyebabkan tegangan suply Vcc dari tranfo switching drops (UVLO) |
| men-triger OVP |
| men-triger OVP |
| mentriger OLP |
| mentriger OLP |
3. Timbul gangguan suara (noise)
Dapat disebabkan karena :
- Gulungan tranfo kendor.
- Kalau ada kapasitor keramik - kadang dapat menimbulkan gangguan noise karena mempunyai karakteritik piezoelectrik seperti kristal resonator. Ganti dengan kapasitor film.
4. Saat st-by tegangan normal. Tetapi ketika power di-on-kan regulator langsung mati protek tidak ada tegangan pada bagaian sekunder. Elko besar masih menyimpan muatan.
Dapat disebabkan karena :
- Sensor OVP resistor nilai kecil pada pin-2 ke ground nilai molor sehingga men-triger OLP atau OCP.
- IC regulator rusak
Catatan : Hati-hati ketika regulator tidak kerja. Karena mungkin elko besar masih menyimpan muatan ketika dimatikan.
************************************