Teve CRT gambar dibentuk oleh tiga berkas sinar elektron. Agar menjadi gambar ketiga sinar elektron ini dikendalikan oleh kumparan def yoke untuk melakukan “scanning” secara horisontal dan vertikal. Sebenarnya raster CRT bukanlah menyala secara berbarengan, tetapi merupakan titik yang menyala dan bergerak dengan kecepatan tinggi, tetapi karena mata kita tidak mampu merespon kecepatan tersebut, sehingga kita melihatnya sebagai bidang gambar yang utuh. Disini sinyal gambar RGB diumpankan ke CRT dari main-pcb melalui pcb-CRT soket.
LCD yang digunakan pada penerima teve maupun layar monitor komputer biasa dinamakan TFT LCD (Thin Film Transistor Liquid Crystal display). Layar LCD terdiri dari ribuan elemen LCD atau pixel. Setiap pixel LCD memiliki sebuah transistor untuk mengendalikan hidup-mati atau gelap-terangnya penyalaan. Banyaknya jumlah transistor pengendali ini sama dengan banyaknya pixel-pixel dan disusun serta disambung-sambung pada lembaran transparan yang tembus cahaya yang dinamakan TFT film
Pixel-pixel ini saat menampilkan gambar seperti halnya CRT tidak menyala berbarengan, tetapi bergantian satu persatu dengan kecepatan tinggi. Untuk penyalaan pixel-pixel disusun dan disambung secara “ deret (row)” dan “kolom (kolumn)”. Penyalaan pixel ini dilakukan secara bergantian dengan kecepatan tinggi dikendalikan oleh sirkit pcb yang dinamakan “aktive matrix driver”atau “TCON” atau “FRC board”. TCON lah yang mengatur dan menentukan pixel mana yang akan menyala dan seberapa terang nyalanya.
Dari pabrikan TCON merupakan satu kesatuan dengan LCD panel dan mempunyai sebuah konektor yang dinamakan “konektor LVDS” untuk dihubungkan ke pcb bagian digital dari main-board. Biasanya pabrikan hanya menyediakan sebagai part sebagai satu modul bersama juga dengan lampu backlight dan modul inverter.
Lewat konektor LVDS ini dihubungkan macam-macam sinyal dan tegangan, seperti
- Tergangan suply Vcc
- Pulsa-pulsa digital sinyal gambar
- Pulsa-pulsa pengendali aktive matrik drive.
- Berbeda dengan CRT - jika makin tinggi resolusi layar LCD (makin banyak jumlah pixel), maka makin banyak membutuhkan sambungan jalur kontrol (makin banyak jumlah pin-konektor LVDS)
- ·Gambar diatas adalah merupakan contoh diagram sebuah pcb TCON LCD panel Philips 42 inch yang mempunyai resolusi 1366 x 768 pixel
- CN1 adalah konektor LVDS 30-pin untuk dihubungkan dengan main-board
- S1 sampai S1366 adalah merupakan sambungan-sambungan “kolom”
- G1 sampai G768 adalah merupakan sambungan-sambungan “row”
- Tabel dibawah menunjukkan fungsi masing-masing pin.
Konektor atau kabel LVDS ada beberapa macam (lihar gambar dibawah), demikian pula banyaknya jumlah pin-nya. Semuanya tergantung dari resolusi dan ukuran layar.
Gambar diatas menunjukkan sample hubungan antara main-pcb dengan pcb-TCON menggunakan kabel LVDS (warna putih).
Gambar panel LCD komplit dengan pcb-TCON dan kabel LVDS
Samsung LCD layar kecil. Kabel LVDS menggunakan jenis flat-wire
Beberapa istilah mengenai layar LCD yang perlu dipahami
Bad pixel. |
|
Resolution |
|
Dotch pitch |
|
Response Time |
|
Viewing angle |
|
Brightness |
|
Contras Ratio |
|
Beberapa contoh macam-macam gejala kerusakan LCD modul/pcb-TCON
Konektor LVDS kurang kontak |
|
Bad pixel |
|
V-line |
|
H-line |
|
V-tab |
|
H-tab |
|
Ada spot (bercak) gambar yang kabur |
|
Ada retakan dibagian dalam |
|
Kebocoran backlight |
|
Scratch |
|
Tidak ada gambar |
|
LCD bocor |
|
- Kerusakan pada LCD maupun kerusakan pada modul TCON tidak dapat direpair karena pabrikan umumnya tidak menyediakan part secara terpisah. Jadi harus ganti satu unit modul LCD panel.
- Melihat dari gejala kerusakan cacat gambar kalau kita belum banyak berpengalam kadang sulit menentukan penyebabnya – apakah kerusakan disebabkan LCD panel atau kerusakan terjadi pada bagian main-board (bagian digital proses). Sehingga kadang kita baru tahu bagian mana yang rusak setelah coba-coba ganti modul.
=========================================