Apakah sebenarnya teve 100Hz ?
Gambar teve yang biasa kita lihat adalah merupakan gambar 50Hz. Artinya sebuah gambar (frame) ditampilkan sebanyak 50 kali pada setiap detiknya (kalau film bioskop gambar ditampilkan sebanyak 48 kali setiap detiknya). Hal ini menimbulkan cacat yang dinamakan “flicker” yang masih dapat dideteksi oleh mata manusia. Salah satu cara untuk mengurangi flicker adalah menggunakan “interlaced scanning”, seperti yang diterapkan pada umumnya teve sekarang ini. Disini gambar dibagi menjadi 2 macam frame, yaitu frame nomor ganjil (ditampilkan 25 kali) dan frame nomor genap (ditampilkan 25kali).
Teknology 100hz adalah merupakan solusi yang lebih maju untuk menghilangkan gangguan flicker.
- Disini gambar 50Hz dikonversi menjadi 100Hz (atau 2 kali)
- Untuk keperluan ini maka dipergunakan sirkit “digital memori”
- Disini setiap frame sinyal gambar analog dikonversi dahulu menjadi sinyal gambar digital.
- Misalnya frame ganjil kita sebut A dan frame genap kita sebut B.
- Setiap frame gambar kemudian dapat disimpan pada memori.
- Setiap frame yang telah dimemori kemudian masing-masing ditampilkan sebanyak 2 kali setelah dikonversi kembali menjadi sinyal analog.
Dengan teknology memori ini maka ada keuntungan lain yang dapat diperoleh, yaitu
- Frezze - penampilan gambar diam (seperti stop pada DVD)
- Strobe - penampilan step by step gambar yang bergerak (seperti slow motion)
- Mosaic - beberapa gambar dapat ditampilkan sekaligus dalam bentuk beberapa kotak kecil
Apa yang beda sirkit teve 100Hz dengan teve 50 Hz biasa yang perlu dipahami
- Karena scanning horisontal dilakukan 2 kali lebih banyak, maka frekwensi horisontal juga menjadi 2 kali lebih besar dari teve biasa
- Kalau teve normal sekitar 16Khz maka teve 100Hz frekwensi horisontal adalah sekitar 64khz
- Hal ini membutuhkan transistor horisontal dengan spesifikasi yang berbeda. Mengganti transistor horisontal dengan tipe sembarang dapat menyebabkan transistor panas dan cepat rusak
*******************