Kompresor sebagai "jantung" dari sistem pendingin, bekerja keras mensirkulasikan refrigeran (freon) pada kulkas atau freezer, kulkas yang masih menggunakan kompresor konvensional sepanjang waktu memanfaatkan energi listrik secara konstan dan berputar pada kecepatan yang tidak fleksibel, hal ini sungguh tidak efisien karena konsumsi listriknya tetap walaupun bagian dalam kulkas beserta isinya sudah berada pada kondisi dingin.
Pada tahun 1996, Panasonic telah memulai memanfaatkan kompresor inverter pada produk kulkas nya agar mampu beroperasi lebih fleksibel, dan hasilnya mampu meningkatkan efisiensi alat secara keseluruhan dibandingkan dengan kompresor konvensional, kompresor inverter bisa dijalankan pada kecepatan yang diinginkan, tergantung pada bagaimana kulkas sedang digunakan dan kondisi ruangan disaat itu. hal Ini memberikan keleluasaan untuk penggunaan normal atau jika diinginkan untuk proses pembekuan yang lebih cepat, bahkan jika kulkas sedang tidak ada isinya kompresor bisa bekerja pada kecepatan yang sangat rendah, sehingga secara signifikan mengurangi konsumsi energi.
Pada umumnya kulkas dirancang untuk bekerja maksimal ketika beban tertinggi, seperti pada siang hari yang panas dimusim kemarau, sering dibuka dan ditutup untuk mengambil atau menyimpan makanan dan lainnya, tetapi beban yang berat ini tidak terjadi setiap saat. kulkas akan bekerja ringan disaat malam hari dan atau sedang dalam cuaca yang dingin seperti saat sedang musim penghujan, disaat beban pendinginan yang ringan ini konsumsi lisrik tetap sama walaupun lebih sering berhenti, sehingga hal ini mengakibatkan kerugian karena itu berarti membuang-buang energi.
Sebuah kompresor single speed harus on dan off berdasarkan kebutuhan kapasitas pendinginan sistem refrigerasi. terlepas dari waktu, suhu sekitar ruangan atau kapasitas pendinginan yang diperlukan, kompresor hanya dapat berputar pada satu kecepatan, ketika ada lebih banyak aktivitas dan kapasitas pendinginan yang lebih diperlukan, kompresor hanya dapat dijalankan pada satu kecepatan dan memberikan kapasitas pendinginan yang tetap.
Berbeda dengan kompresor inverter, kapasitas pendinginan dapat disesuaikan dengan kebutuhan kulkas pada waktu itu. Sebagai contoh, jika pintu dibiarkan terbuka untuk jangka waktu tertentu maka kompresor dapat berjalan pada kecepatan tinggi (4320 rpm) untuk memberikan pendinginan yang maksimal, demikian juga putaran kompresor ini dapat menurun kecepatan nya dengan lebih rendah (1200rpm) secara bertahap disaat kebutuhan kapasitas pendinginan berkurang, lni mustahil bisa dilakukan kompresor konvensional. karena kompresor konvensional hanya dapat beroperasi pada satu kecepatan saja.
Semua kompresor akan on dan off berdasarkan tingkat suhu di kabinet dan pengaturan dari timer. pada kompresor inverter yang mampu berputar pada kecepatan rendah, benar-benar dapat dijalankan untuk jangka waktu yang lama, tapi hasilnya tetap akan mengurangi konsumsi energi, suhu berfluktuasi lebih sedikit dan dapat disimpan jauh lebih stabil, dengan menggunakan kompresor inverter yang dapat dijalankan pada kecepatan jauh lebih rendah dan waktu siklus yang lebih lama, jelas bahwa operasi pada kecepatan rotasi rendah dapat memberikan banyak manfaat.