(tulisan ini merupakan revisi ke.1 tulisan sebelumnya)
Istilah lain yang digunakan untuk menyebut nama mikrokontrol adalah ic Program, Micom (MicroComputer) atau MCU (Micro Computer Unit).
Sebelum diperkenankan teknologi mikrokontrol pada bagian depan front panel teve harus dipasang banyak berbagai macam kontrol yang menggunakan beberapa buah push-switch dan potensiometer (VR =variable resistor). Semuanya itu tentu membutuhkan sirkit per-kabelan yang cukup rumit. Dengan digunakannya teknologi mikrokontrol semuanya ini berubah menjadi lebih sederhana, peng-operasian menjadi lebih gampang serta banyak keuntungan tambahan lain yang diperoleh.
Dari sisi konsumen pemakaian mikrokontrol memberikan kelebihan antara lain :
- Penggunaan Remote Kontrol yang multi fungsi.
- Jumlah program chanel yang disimpan menjadi lebih banyak. Sebelum menggunakan mikrokontrol pesawat teve umumnya hanya dapat digunakan untuk menyimpan 8 hingga 12 program chanel.
- Tampilan On Screen Display (OSD) pada layar TV untuk mengetahui fungsi kontrol yang dijalankan.
- Fasilitas pemrograman chanel (mengisi program chanel) secara otomatis dengan Auto Search yang mudah dan cepat. Sebelum ada mikrokontrol kita harus mengisi program chanel satu demi satu yang tentunya memakan waktu cukup lama.
- Penyesuaian secara otomatis jika sinyal yang diterima sistemnya berubah. Sebelumnya kita harus menekan tombol switch PAL-NTSC jika sistim gambar yang tampil berubah.
- Blueback, yaitu fasilitas muting layar yang berwarna biru jika siaran habis (tidak terima siaran). Dahulu kalau teve siaran habis, maka akan terdengar suara ngosos yang keras dan layar keluar noise (bintik-bintik seperi semut).
- Fasilitas On Timer maupun Off Timer yang dapat menghidupkan atau mematikan TV secara otomatis sesuai yang dikehendaki pemakai
Dari sisi produsen penerapan teknologi mikrokontrol memberikan keuntungan antara lain :
- Sirkit menjadi lebih sederhana tidak rumit sehingga mempercepat proses produksi. Jika terjadi perubahan disain rancangan tidak perlu mengganti sirkit perkabelan (hard ware), tetapi cukup mengganti "isi program" (soft ware) mikrokontrol.
- Proses adjustmen (penyetelan) menjadi lebih mudah dan cepat. Sebelum menggunakan mikrokontrol ada banyak adjustment mekanis yang perlu dilakukan seperti coil dan VR trimer. Dengan mikrokontrol memungkinkan adjustmen secara digital sehingga mempercepat proses produksi maupun reparasi. Teknisi tidak perlu membuka cabinet teve untuk memperbaiki adjustment seperti AGC, White Balance, dan geometri.
************************