(tulisan ini merupakan revisi ke.1 tulisan sebelumnya)
Menguji apakah mikrokontrol sudah bekerja.
Cara yang paling mudah untuk menguji apakah mikrokontrol sudah bekerja adalah dengan menggunakan Remote-kontrol.
- Hidupkan teve
 - Ukur tegangan pada kaki pin-POWER . Tegangan terukur mungkin “4v” ( atau sebaliknya “0v”).
 - Tekan tombol “POWER” pada remote – tunggu sebentar, maka tegangan pada pin-POWER akan berubah dari 4v ke 0v (atau sebaliknya).
 - Tekan ulang tombol “POWER” – tunggu sebentar, maka tegangan pada pin-POWER akan berubah lagi seperti semula.
 
Catatan :
- Pin-POWER pada mikrokontrol kadang diberi nama STAND-BY atau ON-OFF.
 
Kemungkinan yang dapat menyebabkan mikrokontrol tidak atau belum kerja.
- Tidak ada tegangan suply Vcc +5v, disebabkan karena regulator suply 5v rusak
 - Tidak ada tegangan +5v pada pin-RESET, disebabkan karena sirkit reset rusak
 - Tidak ada tegangan (sekitar 1 hingga 2v) pada pin-X tal in/out, disebabkan karena ic mikrokontrol rusak.
 - X-tal osilator rusak.
 - Tidak ada perintah INPUT dari remote kontrol, disebabkan karena remote PRE-AMP rusak.
 - Tidak ada perintah input dari tombol lewat pin-Key in, disebabkan karena tombol-2 pada front panel rusak atau jalur putus Key-in putus, atau ada resistor pada sirkit kontrol yang putus.
 - Jalur sinyal SDA/SCL dengan ic memori ada yang putus atau short.
 - Tegangan pada pin SDA/SCL (sekitar 5v) drops disebabkan resistor pull-up yang dihubungkan ke jalur +5v putus (atau nilai molor) atau ic memori rusak short
 - Data error pada ic memori atau ic memori rusak.
 - IC memori pernah diganti dengan ic lokal kosongan.
 - Kalau hal-hal seperti diatas sudah diperiksa bagus, maka kemungkinan terachir adalah ic mikrokontrol yang rusak.
 
Perintah power-on pada pesawat teve ada yang dimemori dan ada pula yang tidak dimemori.
- Pada jenis pesawat dimana power-on di-memori – ketika pesawat yang dalam keadaan masih hidup colokan listrik dicabut – maka ketika colokan listrik dipasang kembali pesawat otomatis akan langsung hidup lagi.
 - Pada jenis pesawat dimana power-on tidak dimemori – maka setiap kali colokan listrik dilepas – maka ketika colokan listrik dipasang kembali, maka pesawat selalu kembali dalam kondisi stand-by.
 
Untuk model-model teve penggunaan fungsi kontrol “POWER” bisa berbeda-beda, tetapi secara umum digunakan untuk :
- Mengontrol hidup-mati tegangan suply untuk bagian horisontal osilator (H. Start atau H Vcc)
 - Mengontrol naik-turun tegangan keluaran sekunder bagian regulator power suply. Saat stand-by tegangan B+ dibuat serendah mungkin. Hal ini bertujuan untuk saving power. Dan pada saat power-on tegangan B+ baru naik ke normal
 - Mengontrol hidup-mati tegangan suply B+ atau tegangan AC input lewat sebuah “Relay kontrol”. Akan terdengar bunyi cetak-cetik jika tombol “power” dimainkan.
 
- Lihat contoh gambar ke.1 diatas
 - Disini lewat transistor V703 dan V552, kontrol “power” digunakan untuk kontrol “on-off” transistor V554A.
 - V554A digunakan untuk kontrol hidup-mati tegangan ST 5v2 dan ST 12v
 - Tegangan ST 10v digunakan untuk mensuply ke H Vcc.
 
- Lihat contoh gambar ke.2 diatas
 - Tegangan kontrol “power” digunakan untuk mengontrol agar pada saat stand-by tegangan B+ rendah, dengan cara mengontrol perubahan arus yang melalui photocoupler.
 - Pada saat “stand-by” basis Q804 ada tegangan sekitar 0.7v. Akibatnya kolektor-emitor seakan seperti dishort. Arus photocoupler akan mengalir melalui photocoupler pin-1 >> pin-2 >> D808 >> langsung dishort ke ground lewat Q804. Dan tegangan B+ akan drops dibawah normal.
 - Pada saat “power-on” basis Q804 tegangan berubah menjadi nol. Kolektor-emitor berubah menjadi off (open). Dan arus photocoupler akan ganti melalui SE110 lewat pin-3 ke ground pin-2 dan arusnya berubah menjadi lebih kecil. Dan akibatnya tegangan B+ akan naik pada kondisi normal.
 
+++++++++++++++++++